Senin, 13 Februari 2012

MENGENAL JENIS DAN FAKTOR PENYEBAB PENYALAHGUNAAN NAPZA


     A.  LATAR BELAKANG

Masalah penyalahgunaan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainya (NAPZA) atau istilahyang populer dikenal masyarakat sebagai NARKOBA (Narkotika dan Bahan/ Obatberbahanya) merupakan masalah yang sangat kompleks, yang memerlukan upayapenanggulangan secara komprehensif dengan melibatkan kerja sama multidispliner, multisektor, dan peran serta masyarakat secara aktif yang dilaksanakan secara berkesinambungan, konsekuen dan konsisten. Meskipun dalam Kedokteran, sebagian besargolongan Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya (NAPZA) masih bermanfaat bagi pengobatan, namun bila disalahgunakan atau digunakan tidak menurut indikasi medis ataustandar pengobatan terlebih lagi bila disertai peredaran dijalur ilegal, akan berakibat sangatmerugikan bagi individu maupun masyarakat luas khususnya generasi muda. Maraknyapenyalahgunaan NAPZA tidak hanya dikota-kota besar saja, tapi sudah sampai ke kota-kotakecil diseluruh wilayah Republik Indonesia, mulai dari tingkat sosial ekonomi menengahbawah sampai tingkat sosial ekonomi atas. Dari data yang ada, penyalahgunaan NAPZApaling banyak berumur antara 15–24 tahun. Tampaknya generasi muda adalah sasaranstrategis perdagangan gelap NAPZA. Oleh karena itu kita semua perlu mewaspadai bahayadan pengaruhnya terhadap ancaman kelangsungan pembinaan generasi muda. Sektorkesehatan memegang peranan penting dalam upaya penanggulangan penyalahgunaanNAPZA.

PROMOTIF, PREVENTIF, TERAPI DAN REHABILITASI
Peran penting sektor kesehatan sering tidak disadari oleh petugas kesehatan itu sendiri, bahkan para pengambil keputusan, kecuali mereka yang berminat dibidang kesehatan jiwa, khususnya penyalahgunaan NAPZA. Bidang ini perlu dikembangkan secara lebih profesional, sehingga menjadi salah satu pilar yang kokoh dari upaya penanggulangan penyalahgunaan NAPZA. Kondisi diatas mengharuskan pula Puskesmas sebagai ujungtombak pelayanan kesehatan dapat berperan lebih proaktif dalam upaya penanggulangan penyalahgunaan NAPZA di masyarakat. Dari hasil identifikasi masalah NAPZA dilapangan melalui diskusi kelompok terarah yang dilakukan Direktorat Kesehatan Jiwa Masyarakat bekerja sama dengan Direktorat Promosi Kesehatan - Ditjen Kesehatan Masyarakat Depkes-Kesos RI dengan petugas-petugas puskesmas di beberapa propinsi yaitu DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Bali ternyata pengetahuan petugas puskesmas mengenai masalah NAPZA sangat minim sekali serta masih kurangnya buku yang dapat dijadikan pedoman.

BATASAN DAN PENGERTIAN

1.    NAPZA
NAPZA (Narkotika, Psikotropika dan Zat Adiktif lain) adalah bahan/zat/obat yang bila masukkedalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama otak/susunan saraf pusat,sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik, psikis, dan fungsi sosialnya karenaterjadi kebiasaan, ketagihan (adiksi) serta ketergantungan (dependensi) terhadap NAPZA. Istilah NAPZA umumnya digunakan oleh sektor pelayanan kesehatan, yang menitik beratkanpada upaya penanggulangan dari sudut kesehatan fisik,psikis, dan sosial. NAPZA sering disebut juga sebagai zat psikoaktif, yaitu zat yang bekerjapada otak, sehingga menimbulkan perubahan perilaku, perasaan, dan pikiran.

2.    NARKOBA
NARKOBA adalah singkatan Narkotika dan Obat/ Bahan berbahaya. Istilah ini sangat populer di masyarakat termasuk media massa dan aparat penegak hukum yang sebetulnya mempunyai makna yang sama dengan NAPZA. Ada juga menggunakan istilah Madat untuk NAPZA Tetapi istilah Madat tidak disarankan karena hanya berkaitan dengan satu jenis Narkotika saja, yaitu turunan Opium.

B.  JENIS NAPZA YANG DISALAH GUNAKAN
1.    NARKOTIKA (Menurut Undang-Undang RI Nomor 22 tahun 1997 tentang Narkotika).
NARKOTIKA : adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baiksintetis maupun semisintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahankesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapatmenimbulkan ketergantungan. NARKOTIKA dibedakan kedalam golongan-golongan :
-       Narkotika Golongan I :
           Narkotika yang hanya dapat digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan, dan tidak ditujukanuntuk terapi serta mempunyai potensi sangat tinggi menimbulkan ketergantungan, (Contoh : heroin/putauw, kokain, ganja).
-       Narkotika Golongan II :
Narkotika yang berkhasiat pengobatan digunakan sebagai pilihan terakhir dan dapatdigunakan dalam terapi atau tujuan pengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi tinggi mengakibatkan ketergantungan (Contoh : morfin, petidin ).
-       Narkotika Golongan III :
Narkotika yang berkhasiat pengobatan dan banyak digunakan dalam terapi atau tujuanpengembangan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkan ketergantungan (Contoh : kodein ).
Narkotika yang sering disalahgunakan adalah Narkotika Golongan I :
-     Opiat : morfin, herion (putauw), petidin, candu, dan lain-lain 
-   Ganja atau kanabis,marihuana, hashis
-   Kokain, yaitu serbuk kokain, pasta kokain, daun koka.

2.    PSIKOTROPIKA
( Menurut Undang-undang RI No.5 tahun 1997 tentang Psikotropika). Yang dimaksud dengan : PSIKOTROPIKA adalah zat atau obat, baik alamiah maupunsintetis bukan Narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunansaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.
PSIKOTROPIKA dibedakan dalam golongan-golongan sebagai berikut :
-       PSIKOTROPIKA GOLONGAN I :
Psikotropika yang hanya dapat digunakan untukkepentingan ilmu pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi serta mempunyai
potensiamat kuat
mengakibatkan sindroma ketergantungan. (Contoh : ekstasi, shabu, LSD)
-       PSIKOTROPIKA GOLONGAN II :
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan dapatdigunakan dalam terapi, dan/atau tujuan ilmu pengetahuan serta menpunyai potensi kuat mengakibatkan sindroma ketergantungan. (Contoh amfetamin, metilfenidat atau ritalin).
 
-       PSIKOTROPIKA GOLONGAN III :
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan banyakdigunakan dalam terapi dan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi sedang mengakibatkan sindroma ketergantungan (Contoh : pentobarbital, Flunitrazepam).
-       PSIKOTROPIKA GOLONGAN IV :
Psikotropika yang berkhasiat pengobatan dan sangat luas digunakan dalam terapidan/atau untuk tujuan ilmu pengetahuan serta mempunyai potensi ringan mengakibatkansindrom ketergantungan (Contoh : diazepam, bromazepam, Fenobarbital, klonazepam,klordiazepoxide, nitrazepam, seperti pil BK, pil Koplo, Rohip, Dum, MG).Psikotropika yang sering disalahgunakan antara lain :- Psikostimulansia : amfetamin, ekstasi, shabu- Sedatif & Hipnotika (obat penenang, obat tidur):MG, BK, DUM, Pil koplo dan lain-lain- Halusinogenika : Iysergic acid dyethylamide (LSD), mushroom.

3.    ZAT ADIKTIF LAIN
Yang dimaksud disini adalah bahan/zat yang berpengaruh psikoaktif diluar yang disebutNarkotika dan Psikotropika, meliputi :
-       Minuman berakohol,
Mengandung etanol etil alkohol, yang berpengaruh menekan susunan syaraf pusat, dansering menjadi bagian dari kehidupan manusia sehari-hari dalam kebudayaan tertentu. Jikadigunakan sebagai campuran dengan narkotika atau psikotropika, memperkuat pengaruh obat Zat itu dalam tubuh manusia.
Ada 3 golongan minumanberakohol, yaitu :
-      Golongan A : kadar etanol 1-5%, ( Beer )
-      Golongan B : kadar etanol 5-20%, (Berbagai Jenis Minuman Anggur )
-     Golongan C : kadar etanol 20-45 %, ( Whiskey, Vodca, TKW, Manson House,Johny Walker, Kamput.)
-       Inhalansia
(gas yang dihirup) dan solven (zat pelarut) mudah menguap berupa senyawaorganik, yang terdapat pada berbagai barang keperluan rumah tangga, kantor dan sebagaipelumas mesin. Yang sering disalah gunakan, antara lain : Lem, thinner, penghapus cat kuku, bensin.
-       Tembakau
Pemakaian tembakau yang mengandung nikotin sangat luas di masyarakat.Pada upaya penanggulangan NAPZA di masyarakat, pemakaian rokok dan alkohol terutamapada remaja, harus menjadi bagian dari upaya pencegahan, karena rokok dan alkohol seringmenjadi pintu masuk penyalahgunaan NAPZA lain yang lebih berbahaya. Bahan/ obat/zatyang disalahgunakan dapat juga diklasifikasikan sebagai berikut :
-       Sama sekali dilarang : Narkotoka golongan I dan Psikotropika Golongan I.
-       Penggunaan dengan resep dokter : amfetamin, sedatif hipnotika.
-       Diperjual belikan secara bebas : lem, thinner dan lain-lain.
-       Ada batas umur dalam penggunannya : alkohol, rokok. Berdasarkan efeknya terhadap perilaku yang ditimbulkan NAPZA dapat digolongkanmenjadi tiga golongan :
1.    Golongan Depresan
( Downer ) Adalah jenis NAPZA yang berfungsi mengurangi aktifitas fungsional tubuh. Jenis inimenbuat pemakaiannya merasa tenang, pendiam dan bahkan membuatnya tertidur dan tidak sadarkan diri. Golongan ini termasuk  Opioida (morfin, heroin/putauw, kodein), Sedatif  (penenang), hipnotik (otot tidur), dan tranquilizer (anti cemas) dan lain-lain.
2.    Golongan Stimulan
( Upper ) Adalah jenis NAPZA yang dapat merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahankerja. Jenis ini membuat pemakainya menjadi aktif, segar dan bersemangat. Zat yangtermasuk golongan ini adalah : Amfetamin (shabu, esktasi), Kafein, Kokain.
3.    Golongan Halusinogen
Adalah jenis NAPZA yang dapat menimbulkan efek halusinasi yang bersifat merubahperasaan dan pikiran dan seringkali menciptakan daya pandang yang berbeda sehingga seluruh perasaan dapat terganggu. Golongan ini tidak digunakan dalam terapi medis.Golongan ini termasuk : Kanabis (ganja), LSD, Mescalin Macam-macam bahan Narkotika dan Psikotropika yang terdapat di masyarakat serta akibat pemakaiannya :
1.   OPIOIDA
Opioida dibagi dalam tiga golongan besar yaitu :
-       Opioida alamiah (opiat): morfin, cpium, kodein 
-       Opioida semi sintetik : heroin/putauw, hidromorfin
-       Opioida sintetik : meperidin, propoksipen, metadon 
-     Nama jalannya putauw, ptw, black heroin, brown sugar 
- Heroin yang murni berbentuk bubuk putih, sedangkan heroin yang tidak murni berwarnaputih keabuan- Dihasilkan dari cairan getah opium poppy yang diolah menjadi morfin kemudian denganproses tertentu menghasil putauw, dimana putauw mempunyai kekuatan 10 kali melebihimorfin. Opioid sintetik yang mempunyai kekuatan 400 kali lebih kuat dari morfin.- Opiat atau opioid biasanya digunakan dokter untuk menghilangkan rasa sakit yang sangat(analgetika kuat). Berupa pethidin, methadon, Talwin, kodein dan lain-lain. 
-  Reaksi dari pemakaian ini sangat cepat yang kemudian timbul rasa ingin menyendiri untukmenikmati efek rasanya dan pada taraf kecanduan sipemakai akan kehilangan rasa percayadiri hingga tak mempunyai keinginan untuk bersosialisasi. Mereka mulai membentuk duniamereka sendiri. Mereka merasa bahwa lingkungannya adalah musuh. Mulai seringmelakukan manipulasi dan akhirnya menderita kesulitan keuangan yang mengakibatkanmereka melakukan pencurian atau tindak kriminal lainnya.
2.   KOKAIN
*        Kokain mempunyai dua bentuk yaitu : kokain hidroklorid  dan free base. Kokain berupakristal pitih. Rasa sedikit pahit dan lebih mudah larut dari free base. Free base tidakberwarna/putih, tidak berbau dan rasanya pahit - Nama jalanan dari kokain adalah koka,coke, happy dust, charlie, srepet, snow salju, putih. Biasanya dalam bentuk bubuk putih.
*   Cara pemakaiannya : dengan membagi setumpuk kokain menjadi beberapa bagianberbaris lurus diatas permukaan kaca atau benda-benda yang mempunyai permukaan datarkemudian dihirup dengan menggunakan penyedot seperti sedotan. Atau dengan cara dibakar bersama tembakau yang sering disebut cocopuff. Ada juga yang melalui suatuproses menjadi bentuk padat untuk dihirup asapnya yang populer disebut freebasing.Penggunaan dengan cara dihirup akan berisiko kering dan luka pada sekitar lubang hidung bagian dalam.
*      Efek rasa dari pemakaian kokain ini membuat pemakai merasa segar, kehilangannafsu makan, menambah rasa percaya diri, juga dapat menghilangkan rasa sakitdan lelah.

3.   KANABIS
* Nama jalanan yang sering digunakan ialah : grass. Cimeng,ganja dangelek,hasish,marijuana,bhang- Gamja berasal dari tanaman kanabis sativa dan kanabis indica. Pada tanaman ganjaterkandung tiga zat utama yaitu tetrehidro kanabinol,kanabinol dan kanabidiol.
*   Cara penggunaannya adalah dihisap dengan cara dipadatkan mempunyai rokok ataudengan menggunakan pipa rokok.- Efek rasa dari kanabis tergolong cepat,sipemakai : cenderung merasa lebihsantai,rasa gembira berlebih (euforia), sering berfantasi. Aktif berkomonikasi,selera makantinggi, sensitif, kering pada mulut dan tenggorokan.

4.   AMPHETAMINES
*    Nama generik amfetamin adalah D-pseudo epinefrin berhasil disintesa tahun 1887, dandipasarkan tahun 1932 sebagai obat.
*        Nama jalannya : seed, meth, crystal, uppers, whizz dan sulphate.
*    Bentuknya ada yang berbentuk bubuk warna putih dan keabuan,digunakan dengan caradihirup. Sedangkan yang berbentuk tablet biasanya diminum dengan air.
Ada dua jenis amfetamin :
-            MDMA (methylene dioxy methamphetamin), mulai dikenal sekitar tahun 1980 dengan nama Ekstasi atau Ecstacy . Nama lain : xtc, fantacy pils, inex, cece, cein, Terdiri dari berbagaimacam jenis antara lain : white doft, pink heart, snow white, petir yang dikemas dalambentuk pil atau kapsul
-            Methamfetamin ice , dikenal sebagai SHABU. Nama lainnya shabu-shabu. SS, ice, crystal,crank. Cara penggunaan : dibakar dengan menggunakan kertas alumunium foil dan asapnyadihisap, atau dibakar dengan menggunakan botol kaca yang dirancang khusus (bong).
5. LSD (Lysergic acid)
Termasuk dalam golongan halusinogen,dengan nama jalanan : acid, trips, tabs, kertas.
-   Bentuk yang bisa didapatkan seperti kertas berukuran kotak kecil sebesar seperempatperangko dalam banyak warna dan gambar, ada juga yang berbentuk pil, kapsul.
-          Cara menggunakannya dengan meletakkan LSD pada permukaan lidah dan bereaksi setelah 30-60 menit sejak pemakaian dan hilang setelah 8-12 jam.
-   Efek rasa ini bisa disebut tripping. Yang bisa digambarkan seperti halusinasi terhadaptempat. Warna dan waktu. Biasanya halusinasi ini digabung menjadi satu. Hingga timbulobsesi terhadap halusinasi yang ia rasakan dan keinginan untuk hanyut didalamnya, menjadi sangat indah atau bahkan menyeramkan danlama-lama membuat paranoid.
6.   SEDATIF-HIPNOTIK (BENZODIAZEPIN)
-            Digolongkan zat sedatif (obat penenang) dan hipnotika (obat tidur).
-            Nama jalanan dari Benzodiazepin : BK, Dum, Lexo, MG, Rohyp.
-     Pemakaian benzodiazepin dapat melalui : oral,intra vena dan rectal- Penggunaan dibidang medis untuk pengobatan kecemasan dan stres serta sebagaihipnotik (obat tidur).
7.   SOLVENT / INHALANSIA
-            Adalah uap gas yang digunakan dengan cara dihirup. Contohnya : Aerosol, aica aibon, isi korek api gas, cairan untuk dry cleaning, tiner, uap bensin. Biasanya digunakan secaracoba-coba oleh anak dibawah umur golongan kurang mampu/ anak jalanan.
-            Efek yang ditimbulkan : pusing, kepala terasa berputar, halusinasi ringan, mual, muntah, gangguan fungsi paru, liver dan jantung.

8.   ALKOHOL
-       Merupakan salah satu zat psikoaktif yang sering digunakan manusia. Diperolehdari proses fermentasi madu, gula, sari buah dan umbi-umbian. Dari prosesfermentasi diperoleh alkohol dengan kadar tidak lebih dari 15%, dengan prosespenyulingan di pabrik dapat dihasilkan kadar alkohol yang lebih tinggi bahkanmencapai 100%.
-            Nama jalanan alkohol : booze, drink 
-   Konsentrasi maksimum alkohol dicapai 30-90 menit setelah tegukan terakhir. Sekalidiabsorbsi, etanol didistribisikan keseluruh jaringan tubuh dan cairan tubuh. Sering denganpeningkatan kadar alkohol dalam darah maka orang akan menjadi euforia, mamun seringdengan penurunannya pula orang menjadi depresi.

C.  PENYALAHGUNAAN DAN KETERGANTUNGAN
Penyalahgunaan dan Ketergantungan adalah istilah klinis/medik-psikiatrik yang menunjukan ciri pemekaian yang bersifat patologik yang perlu di bedakan dengan tingkat pemakaian psikologik-sosial, yang belum bersifat patologik.
1.    PENYALAHGUNAAN NAPZA adalah penggunaan salah satu atau beberapa jenisNAPZA secara berkala atau teratur diluar indikasi medis,sehingga menimbulkan gangguan kesehatan fisik, psikis dan gangguan fungsi sosial.
2.    KETERGANTUNGAN NAPZA adalah keadaan dimana telah terjadi ketergantungan fisikdan psikis, sehingga tubuh memerlukan jumlah NAPZA yang makin bertambah (toleransi), apabila pemakaiannya dikurangi atau diberhentikan akan timbul gejala putus zat ( withdrawal syamptom ). Oleh karena itu ia selalu berusaha memperoleh NAPZA yang dibutuhkannyadengan cara apapun, agar dapat melakukan kegiatannya sehari-hari secara “normal”.
3.    TINGKAT PEMAKAIAN NAPZA.
a.  Pemakaian coba-coba (experimental use ), yaitu pemakaian NAPZA yang tujuannya inginmencoba,untuk memenuhi rasa ingin tahu. Sebagian pemakai berhenti pada tahap ini, dansebagian lain berlanjut pada tahap lebih berat.
b.    Pemakaian sosial/rekreasi (social/recreational use) : yaitu pemakaian NAPZA dengan tujuan bersenang-senang, pada saat rekreasi atau santai. Sebagian pemakai tetap bertahan pada tahap ini,namun sebagian lagi meningkat pada tahap yang lebih berat.
c.    Pemakaian Situasional ( situasional use ) : yaitu pemakaian pada saat mengalami keadaan tertentu seperti ketegangan, kesedihan, kekecewaan, dan sebagainnya, dengan maksudmenghilangkan perasaan-perasaan tersebut.
d. Penyalahgunaan (abuse) : yaitu pemakaian sebagai suatu pola penggunaan yang bersifatpatologik/klinis (menyimpang) yang ditandai oleh intoksikasi sepanjang hari, tak mapumengurangi atau menghentikan, berusaha berulang kali mengendalikan, terus menggunakanwalaupun sakit fisiknya kambuh. Keadaan ini akan menimbulkan gangguan  fungsional atau okupasional yang ditandai oleh : tugas dan relasi dalam keluarga tak terpenuhi dengan baik,perilaku agresif dan tak wajar, hubungan dengan kawan terganggu, sering bolos sekolah atau kerja, melanggar hukum atau kriminal dan tak mampu berfungsi secara efektif.
e.    Ketergantungan (dependence use) : yaitu telah terjadi toleransi dan gejala putus zat, bilapemakaian NAPZA dihentikan atau dikurangi dosisnya. Agar tidak berlanjut pada tingkat yang lebih berat (ketergantungan), maka sebaiknya tingkat-tingkat pemakaian tersebut memerlukan perhatian dan kewaspadaan keluarga dan masyarakat. Untuk itu perlu dilakukan penyuluhan pada keluarga dan masyarakat.

PENYEBAB PENYALAHGUANAAN NAPZA
Penyebab penyalahgunaan NAPZA sangat kompleks akibat interaksi antara factor yangerkait dengan individu, faktor lingkungan dan faktor tersedianya zat (NAPZA). Tidak terdapatadanya penyebab tunggal (single cause) Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinyapenyalagunaan NAPZA adalah sebagian berikut :
1.    Faktor individu :
Kebanyakan penyalahgunaan NAPZA dimulai atau terdapat pada masa remaja, sebabremaja yang sedang mengalami perubahan biologik, psikologik maupun sosial yang pesatmerupakan individu yang rentan untuk menyalahgunakan NAPZA. Anak atau remaja denganciri-ciri tertentu mempunyai risiko lebih besar untuk menjadi penyalahguna NAPZA. Ciri-ciritersebut antara lain :
-       Cenderung membrontak dan menolak otoritas.
-    Cenderung memiliki gangguan jiwa lain (komorbiditas) sepert iDepresi, Ccemas, Psikotik, keperibadian dissosial.
-       Perilaku menyimpang dari aturan atau norma yang berlaku
-  Rasa kurang percaya diri (low selw-confidence), rendah diri dan memiliki citra diri negatif (low self-esteem)
-       Sifat mudah kecewa, cenderung agresif dan destruktif
-       Mudah murung,pemalu, pendiam
-       Mudah mertsa bosan dan jenuh
-       Keingintahuan yang besar untuk mencoba atau penasaran
-       Keinginan untuk bersenang-senang (just for fun)
-   Keinginan untuk mengikuti mode, karena dianggap sebagai lambang keperkasaan dan kehidupan modern
-       Keinginan untuk diterima dalam pergaulan.
-       Identitas diri yang kabur, sehingga merasa diri kurang “jantan”
-      Tidak siap mental untuk menghadapi tekanan pergaulan sehingga sulit mengambil keputusan untuk menolak tawaran NAPZA dengan tegas
-       Kemampuan komunikasi rendah
-    Melarikan diri sesuatu ( kebosanan, kegagalan, kekecewaan, ketidakmampuan, kesepian dan kegetiran hidup,malu dan lain-lain)
-       Putus sekolah
-       Kurang menghayati iman kepercayaannya

2.    Faktor Lingkungan :
Faktor lingkungan meliputi faktor keluarga dan lingkungan pergaulan baikdisekitar rumah, sekolah, teman sebaya maupun masyarakat.Faktor keluarga,terutama faktor orang tua yang ikut menjadi penyebab seoranganak atau remaja menjadi penyalahguna NAPZA antara lain adalah :
a.    Lingkungan Keluarga
-       Kominikasi orang tua-anak kurang baik/efektif
-       Hubungan dalam keluarga kurang harmonis/disfungsi dalam keluarga.
-       Orang tua bercerai,berselingkuh atau kawin lagi
-       Orang tua terlalu sibuk atau tidak acuh
-       Orang tua otoriter atau serba melarang
-       Orang tua yang serba membolehkan (permisif)
-       Kurangnya orang yang dapat dijadikan model atau teladan
-       Orang tua kurang peduli dan tidak tahu dengan masalah NAPZA
-       Tata tertib atau disiplin keluarga yang selalu berubah (kurang konsisten)
-       Kurangnya kehidupan beragama atau menjalankan ibadah dalam keluarga
-       Orang tua atau anggota keluarga yang menjadi penyalahduna NAPZA
b.    Lingkungan Sekolah
-       Sekolah yang kurang disiplin
-       Sekolah yang terletak dekat tempat hiburan dan penjual NAPZA
-    Sekolah yang kurang memberi kesempatan pada siswa untuk mengembangkan diri secarakreatif dan positif
-       Adanya murid pengguna NAPZA
c.    Lingkungan Teman Sebaya
-       Berteman dengan penyalahguna
-       Tekanan atau ancaman teman kelompok atau pengedar
d.   Lingkungan masyarakat/sosial
-       Lemahnya penegakan hukum
-       Situasi politik, sosial dan ekonomi yang kurang mendukung
3.    Faktor Napza
-       Mudahnya NAPZA didapat dimana-mana dengan harga “terjangkau”.
-   Banyaknya iklan minuman beralkohol dan rokok yang menarik untuk dicoba- Khasiat farakologik NAPZA yang menenangkan, menghilangkan nyeri, menidur-kan, membuat euforia/fly/stone/high/teler dan lain-lain. Faktor-faktor tersebut diatas memang tidakselau membuat seseorang kelak menjadi penyalahguna NAPZA. Akan tetapi makin banyakfaktor-faktor diatas, semakin besar kemungkinan seseorang menjadi penyalahguna NAPZA.Penyalahguna NAPZA harus dipelajari kasus demi kasus.Faktor individu, faktor lingkungankeluarga dan teman sebaya/pergaulan tidak selalu sama besar perannya dalammenyebabkan seseorang menyalahgunakan NAPZA. Karena faktor pergaulan, bisa sajaseorang anak yang berasal dari keluarga yang harmonis dan cukup kominikatif menjadipenyalahguna NAPZA.

DETEKSI DINI

PENYALAHGUNAAN NAPZA
Deteksi dini penyalahgunaan NAPZA bukanlah hal yang mudah,tapi sangat penting artinyauntuk mencegah berlanjutnya masalah tersebut. Beberapa keadaan yang patut dikenali ataudiwaspadai adalah :
A.      KELOMPOK RISIKO TINGGI
Kelompok Risiko Tinggi adalah orang yang belum menjadi pemakai atau terlibat dalampenggunaan NAPZA tetapi mempunyai risiko untuk terlibat hal tersebut, mereka disebut juga Potential User (calon pemakai, golongan rentan). Sekalipun tidak mudah untukmengenalinya, namun seseorang dengan ciri tertentu (kelompok risiko tinggi) mempunyaipotensi lebih besar untuk menjadi penyalahguna NAPZA dibandingkan dengan yang tidakmempunyai ciri kelompok risiko tinggi.

Mereka mempunyai karakteristik sebagai berikut :
1.        ANAK : Ciri-ciri pada anak yang mempunyai risiko tinggi menyalahgunakanNAPZA antara lain :
-       Anak yang sulit memusatkan perhatian pada suatu kegiatan (tidak tekun)
-       Anak yang sering sakit
-       Anak yang mudah kecewa
-       Anak yang mudah murung
-       Anak yang sudah merokok sejak Sekolah Dasar
-       Anak yang sering berbohong,mencari atau melawan tata tertib
-       Anak denga IQ taraf perbatasan (IQ 70-90)
2.        REMAJA :
Ciri-ciri remaja yang mempunyai risiko tinggi menyalahgunakan NAPZA :
-       Remaja yang mempunyai rasa rendah diri, kurang percaya diri dan mempunyai citra dirinegatif
-       Remaja yang mempunyai sifat sangat tidak sabar
-       Remaja yang diliputi rasa sedih (depresi) atau cemas (ansietas)
-       Remaja yang cenderung melakukan sesuatu yang mengandung risiko tinggi/bahaya
-       Remaja yang cenderung memberontak
-       Remaja yang tidak mau mengikutu peraturan/tata nilai yang berlaku
-       Remaja yang kurang taat beragama
-       Remaja yang berkawan dengan penyalahguna NAPZA
-       Remaja dengan motivasi belajar rendah
-       Remaja yang tidak suka kegiatan ekstrakurikuler
-   Remaja dengan hambatan atau penyimpangan dalam perkembangan psikoseksual (pepalu, sulit bergaul, sering masturbasi,suka menyendiri, kurang bergaul dengan lawan jenis).
-       Remaja yang mudah menjadi bosan,jenuh,murung.
-       Remaja yang cenderung merusak diri sendiri
3.        KELUARGA
Ciri-ciri keluarga yang mempunyai risiko tinggi,antara lain:
-       Orang tua kurang komunikatif dengan anak
-       Orang tua yang terlalu mengatur anak
-       Orang tua yang terlalu menuntut anaknya secara berlebihan agar berprestasi diluarkemampuannya
-       Orang tua yang kurang memberi perhatian pada anak karena terlalu sibuk
-       Orang tua yang kurang harmonis,sering bertengkar,orang tua berselingkuh atau ayah menikah lagi
-       Orang tua yang tidak memiliki standar norma baik-buruk atau benar-salah yang jelas
-       Orang tua yang todak dapat menjadikan dirinya teladan
-       Orang tua menjadi penyalahgunaan NAPZA

B.  GEJALA KLINIS PENYALAHGUNAAN NAPZA
1.        Perubahan Fisik
Gejala fisik yang terjadi tergantung jenis zat yang digunakan, tapi secaraumum dapat digolongkan sebagai berikut :
a.   Pada saat menggunakan NAPZA : jalan sempoyongan, bicara pelo (cadel), apatis (acuh tak acuh), mengantuk, agresif, curiga.
b.      Bila kelebihan disis (overdosis) : nafas sesak,denyut jantung dan nadi lambat, kulit teraba dingin, nafas lambat/berhenti, meninggal.
c.   Bila sedang ketagihan (putus zat/sakau) : mata dan hidung berair, menguap terus menerus, diare, rasa sakit diseluruh tubuh,takut airsehingga malas mandi,kejang, kesadaran menurun.
d.  Pengaruh jangka panjang, penampilan tidak sehat,tidak peduli terhadap kesehatan dan kebersihan, gigi tidak terawat dan kropos, terhadap bekas suntikan pada lengan atau bagian tubuh lain (pada pengguna dengan jarum suntik)

2.        Perubahan Sikap dan Perilaku
-       Prestasi sekolah menurun, sering tidak mengerjakan tugas sekolah, sering membolos, pemalas, kurang bertanggung jawab.
-       Pola tidur berubah,begadang,sulit dibangunkan pagi hari,mengantuk dikelas atau tampatkerja.
-       Sering berpegian sampai larut malam,kadang tidak pulang tanpa memberi tahu lebih dulu- Sering mengurung diri, berlama-lama dikamar mandi, menghindar bertemu dengan anggotakeluarga lain dirumah.
-       Sering mendapat telepon dan didatangi orang tidak dikenal oleh keluarga,kemudianmenghilang
-       Sering berbohong dan minta banyak uang dengan berbagai alasan tapi tak jelaspenggunaannya, mengambil dan menjual barang berharga milik sendiri atau milik keluarga,mencuri, mengomengompas terlibat tindak kekerasan atau berurusan dengan polisi.
-       Sering bersikap emosional, mudah tersinggung, marah, kasar sikap bermusuhan, pencuriga, tertutup dan penuh rahasia.

C.  PERALATAN YANG DIGUNAKAN
Ada beberapa peralatan yang dapat menjadi petunjuk bahwa seseorang mempunyaikebiasaan menggunakan jenis NAPZA tertentu. Misalnya pada pengguna Heroin, padadirinya, dalam kamarnya, tasnya atau laci meja terdapat antara lain :
-            Jarum suntik insulin ukuran 1 ml,kadang-kadang dibuang pada saluran airdi kamar mandi,
-      Botol air mineral bekas yang berlubang di dindingnya. 
-   Sedotan minuman dari plastik-Gulungan uang kertas,yang digulung untuk menyedot heroin atau kokain.
-            Kertas timah bekas bungkus rokok atau permen karet, untuk tempat heroin dibakar.
-            Kartu telepon,untuk memilah bubuk heroin.
-            Botol-botol kecil sebesar jempol,dengan pipa pada dindingnya

A.  TUJUAN TERAPI DAN REHABILITASI
a.  Abstinensia atau menghentikan sama sekali penggunaan NAPZA. Tujuan ini tergolongsangat ideal,namun banyak orang tidak mampu atau mempunyai motivasi untuk mencapaitujuan ini, terutama kalau ia baru menggunakan NAPZA pada fase-fase awal. Pasientersebut dapat ditolong dengan meminimasi efek-efek yang langsung atau tidak langsungdari NAPZA. Sebagian pasien memang telah abstinesia terhadap salah satu NAPZA tetapikemudian beralih untuk menggunakan jenis NAPZA yang lain.
b.      Pengurangan frekuensi dan keparahan relaps Sasaran utamanya adalah pencegahanrelaps .Bila pasien pernah menggunakan satu kali saja setelah “clean” maka ia disebut “slip”.Bila ia menyadari kekeliruannya,dan ia memang telah dobekali ketrampilan untuk mencegahpengulangan penggunaan kembali, pasien akan tetap mencoba bertahan untuk selaluabstinensia. Pelatihan relapse prevention programe, Program terapi kognitif, Opiateantagonist maintenance therapy dengan naltreson merupakan beberapa alternatif untukmencegah relaps.3. Memperbaiki fungsi psikologi dan fungsi adaptasi sosial. Dalam kelompok ini,abstinensiabukan merupakan sasaran utama. Terapi rumatan (maintence) metadon merupakan pilihanuntuk mencapai sasaran terapi golongan ini.

Referensi : 
Allen K.M. (1996) Nursing Care of the Addicted Client. Philadelphia: Lippincott Stuart Sundeen (1998) Principles and Practice of Psychiatric Nursing, St Louis : Mosby Year Book Smith, CM., (1995) Community Health Nursing; Theory and Practice. Philadelphia : W.B. Saunders Company The Indonesian Florence Nightingale Foundation, (1999), Kiat Penanggulangan dan Penyalahgunaan Ketergantungan NAPZA, Jakarta Tom, Kus, Tedi, (1999) Bahaya NAPZA Bagi Pelajar , Bandung :Yayasan Al-Ghifari Morgan, (1991),  Segi PraktisPsikiatri, Jakarta ; Bina rupa aksara Toto Tasmara, (1999), Dajal dan Symbol Syetan, Jakarta; Mizan






Tidak ada komentar:

Posting Komentar