Selasa, 28 Februari 2012

Penyebaran HIV/AIDS Makin Mengerikan

Penyebaran Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS) di Kota Manado makin mengerikan. Bagaimana tidak. Selang Januari-Februari 2012, tercatat 124 pasien baru yang ditangani tim Voluntary Counseling and Testing (VCT) RS Prof Kandou.
Manager Kasus VCT RS Prof Kandou I Made Rantiasa mengatakan, kencangnya pertumbuhan penderita HIV/AIDS memang sangat tinggi. “Lompatan jumlah penderita jika dibandingkan dari tahun lalu sangat besar,” ungkapnya.
“Dari data yang tercatat sejak 2002 lalu, jumlah penderita di awal tahun 2012 ini yang paling besar. Dengan fenomena seperti ini, diperkirakan 10 bulan ke depan akan lebih besar pertambahannya,” ungkap Rantiasa.
Ia menjelaskan, 60 persen penderita yang ditangani VCT RS Kandou sudah positif AIDS. Yang menyedihkan, mayoritas penderita virus itu berada pada usia produktif (20 – 35 tahun).
“Sekitar 10 persen dari 124 pasien yang di tangani di VCT RS Prof Kandou merupakan wanita berusia 20-30 tahun. Mereka masih status HIV,” terang Rantiasa.
Rantiasa, perawat yang menangani Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA) ini menambahkan, sekitar 50 persen pria yang tertular HIV/AIDS pernah tinggal dan bekerja di Papua. “Semuanya terjangkit melalui hubungan seks.”
Sementara itu, dari 124 orang pasien yang ditangani tim VCT RS Prof Kandou, setiap bulan ada delapan orang yang harus menjalani rawat inap. “Selama Februari ada tujuh pasien pria dan 1 perempuan yang dirawat inap di RS Prof Kandou.
Fenomena mengerikan terkait penyebaran HIV/AIDS membuat sejumlah warga meminta pihak pemerintah dan instansi terkait untuk lebih intens dalam melakukan tes di sejumlah lokasi mangkal para pekerja seks.
“Kesadaran warga untuk setia dengan pasangan memang sangat penting. Tapi berbahaya juga kalau kemudian ada perempuan penderita HIV/AIDS bebas melayani tamu,” ujar Robby Kalait. (manadopost.com)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar