JOGJA
Ilustrasi |
Sebanyak 475 perempuan di DIY tercatat positif
mengidap HIV/AIDS. Peningkatan jumlah perempuan pengidap penyakit
mematikan ini menjadi salah satu isu utama pada peringatan hari
perempuan se-dunia yang jatuh setiap 8 Maret.
Dalam unjuk rasa peringatan hari perempuan se-dunia di depan Gedung
Agung, Kamis (8/3), Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI)
Provinsi DIY melansir data penderita HIV/AIDS Jogja yang banyak menimpa
kalangan perempuan. Koordinator Aksi PKBI, Liston Octoberry mengatakan,
dari 475 kasus HIV/AIDS yang dialami perempuan Jogja saat ini, 150 di
antaranya berlatar belakang ibu rumah tangga.
“Angka HIV/AIDS semakin merangkak naik dan semakin berwajah perempuan,” katanya.
Menurut dia, dalam momentum hari perempuan se-dunia, pihaknya
menuntut pemerintah memberikan perlindungan bagi perempuan maupun
komunitas yang termarginalkan secara seksual dan gender.
Sekjen Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) DIY, Riswanto membenarkan
data kecenderungan peningkatan pengidap HIV/AIDS dari kalangan
perempuan. Menurutnya, perempuan hanya jadi korban karena penyakit
menular tersebut dibawa oleh laki-laki. “Apalagi ibu rumah tangga karena
yang bawa laki-laki dia subjeknya karena heteroseksual,” ungkap
Riswanto.
Lantaran itu pula, upaya penanganan HIV/AIDS saat ini lebih banyak
menyasar laki-laki. Misalnya dengan penggunaan kondom. Sosialisasi
penecagahan penyakit ini bahkan dilakukan hingga ke perkampungan lewat
kegiatan warga. Riswanto menambahkan, saat ini anggaran penanggulangan
HIV/AIDS bakal lebih mengandalkan APBD lantaran dana lewat lembaga donor
akan dihilangkan. (ali)
Sumber: http://www.solopos.com/2012/harian-jogja/kota-jogja/475-perempuan-diy-idap-hivaids-kebanyakan-ibu-rumah-tangga-168720
Tidak ada komentar:
Posting Komentar