Sabtu, 10 Maret 2012

Mahasiswa UNDIP Diskusikan Kebijakan Napza

Semarang 
Gagalnya program kebijakan perang terhadap narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya (napza) di Indonesia, Sabtu (10/3) menjadi topik bahasan diskusi di kalangan mahasiswa Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang, Jawa Tengah.
Dalam diskusi yang dipandu Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Peduli NAPZA UNDIP ini, para mahasiswa mendiskusikan sejarah kebijakan napza di seluruh dunia, termasuk gagalnya program kebijakan napza di Indonesia.
“Pecandu narkoba itu korban, dan korban koq malah di penjara,” ujar Dewi, salah satu mahasiswa peserta diskusi.
Senada dengan Dewi, Donny calon anggota UKM Peduli Napza Undip berpendapat bahwa seharusnya para pecandu napza itu di rawat di rumah sakit dan bukan malah di penjara.
Persoalan ini tidak sebanding dengan para anggota DPR yang selalu menuntut untuk menerima gaji besar, sementara kebijakan yang dibuat DPR selama ini masih mengkriminalkan pecandu napza yang juga merupakan pembayar pajak.
“Warga negara yang terjerumus menggunakan napza selama ini tidak pernah mendapatkan pertolongan yang baik dari negara untuk mengatasi kecanduannya,” papar Yvonne Sibuea, koordinator Kelompok Advokasi Perubahan Kebijakan Napza (PERFORMA) Semarang.(Gen)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar