JAKARTA--MICOM: Program
penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia pada 2012 diperkirakan kekurangan
dana sekitar US$160 juta. Kekurangan tersebut disebabkan makin
berkurangnya bantuan dana internasional karena Indonesia dianggap sudah
sebagai negara kelas menengah.
"Bantuan international dari Global Fund dan sumber lain secara
bertahap akan dihentikan. Indonesia saat ini sudah dianggap sebagai
middle country sehingga kita harus sharing," tandas Menteri Koordinator
Bidang Kesejahteraan rakyat Agung laksono seusai rapat koordinasi
tingkat menteri membahas pencegahan dan penanggulangan HIV/AIDS di
Jakarta, Jumat (2/3).
Agung menambahkan tidak akan ada lagi cerita donor asing
membantu program penanggulangan AIDS hingga 100%. Indonesia sudah
diminta untuk ikut urunan biaya.
Berkaca dari dari itu, lanjutnya, peran dan dukungan anggaran dari pemda dan instansi terkait menjadi sangat diharapkan.
Sekertaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) Nafsiah
Mboi menjabarkan, kebutuhan kegiatan penanggulangan HIV/AIDS di 33
provinsi mencapai US$214 juta. Tahun ini, Global Fund hanya menyumbang
US$34 juta dan dari donor lain sebesar US$20 juta.
Dengan demikian, sambung dia, terdapat kesenjangan dana sebesar
US$160 juta. Untuk menutupi kekurangan tersebut, setidaknya pemerintah
harus mendukung dengan menyediakan dana sebesar US$60 juta atau menutup
sekitar 40% dari kesenjangan dana yang ada. (Tlc/OL-04).
Sumber : http://www.mediaindonesia.com/read/2012/03/02/302577/293/14/Dana-Penanggulangan-HIVAIDS-di-Indonesia-Tekor-Ratusan-Juta-Dolar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar