Kamis, 01 Maret 2012

4 Jaringan Berlatih Susun Analisa Kebijakan Singkat

Jakarta
Dalam merespon situasi Napza dan pelaksanaan kebijakannya, UNODC Indonesia menyelenggarakan pelatihan menyusun analisa kebijakan singkat kepada 4 Jaringan masyarakat sipil (5/12) di hotel Ibis Acardia, Jakarta Pusat. Pelatihan yang diikuti oleh JOTHI, PKNI, IKAI dan JANGKAR ini melibatkan sebanyak 20 orang peserta yang berasal dari berbagai daerah.
Pelatihan analisa kebijakan singkat ini memiliki tujuan sebagai salah satu media atau alat komunikasi yang cukup berpengaruh dalam proses pengambilan kebijakan publik. Menurut Gambit Praptorahardjo, Ph.D selaku pemateri dalam pelatihan ini menerangkan bahwa manfaat kegiatan dapat dipergunakan untuk merespon kebijakan dan pelaksanaanya yang bersifat jangka pendek. �Bisa dilakukan melalui pendekatan segitiga analisis kebijakan� ungkapnya sembari menjelaskan bahwa segitiga ini sebagai acuan dalam menentukan kontek, proses dan konten yang didalamnya termasuk para pelakunya.
Dr Sigit Riyarto, Mkes selaku salah satu pemateri mengatakan bahwa analisa kebijakan singkat ini diperlukan bagi organisasi masyarakat sipil dalam mempengaruhi pengambil kebijakan dalam bidang yang di fokuskan. Keperluan analisa kebijaksanaan ini ditegaskan oleh Sigit bahwasanya masih terjadi kelemahan diantara keduanya, masyarakat sipil belum memiliki pengaruh dalam mendorong perubahan kebijakan, sedangkan pengambil kebijakan kerap ditemui memiliki kesibukan dan pikiran jangka pendek serta cenderung mencari posisi yang aman dan inkonsistensi. �Analisa kebijakan ini berguna untuk menjembatani kelemahan ini, katanya.
Pelatihan yang dilakukan selama 3 hari ini diantaranya berisi sesi pengantar analisa kebijakan dan kebijakan kesehatan,� mengapa perlu membuat analisa dan bagaimana membuat analisa kebijakan. Selain mendapatkan pengarahan melalui sesi, para peserta dituntut untuk membuat sebuah analisa kebijakan singkat sesuai dengan isu masing-masing yang diusung terkait persoalan Napza. Keluaran dari pelatihan ini diantaranya telah tersusun analisa kebijakan terkait urgensi penangganan Napza jenis Amphetamin, restorasi� dan perbaikan akses layanan jarum dan alat suntik steril serta pentingnya peranan masyarakat dalam meningkatkan cakupan perawatan ketergantungan Napza. (RS)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar