Jakarta
Dalam merespon situasi Napza dan pelaksanaan kebijakannya,
UNODC Indonesia menyelenggarakan pelatihan menyusun analisa kebijakan
singkat kepada 4 Jaringan masyarakat sipil (5/12) di hotel Ibis Acardia,
Jakarta Pusat. Pelatihan yang diikuti oleh JOTHI, PKNI, IKAI dan
JANGKAR ini melibatkan sebanyak 20 orang peserta yang berasal dari
berbagai daerah.
Pelatihan analisa kebijakan singkat ini memiliki tujuan sebagai salah
satu media atau alat komunikasi yang cukup berpengaruh dalam proses
pengambilan kebijakan publik. Menurut Gambit Praptorahardjo, Ph.D selaku
pemateri dalam pelatihan ini menerangkan bahwa manfaat kegiatan dapat
dipergunakan untuk merespon kebijakan dan pelaksanaanya yang bersifat
jangka pendek. �Bisa dilakukan melalui pendekatan segitiga analisis
kebijakan� ungkapnya sembari menjelaskan bahwa segitiga ini sebagai
acuan dalam menentukan kontek, proses dan konten yang didalamnya
termasuk para pelakunya.
Dr Sigit Riyarto, Mkes selaku salah satu pemateri mengatakan bahwa
analisa kebijakan singkat ini diperlukan bagi organisasi masyarakat
sipil dalam mempengaruhi pengambil kebijakan dalam bidang yang di
fokuskan. Keperluan analisa kebijaksanaan ini ditegaskan oleh Sigit
bahwasanya masih terjadi kelemahan diantara keduanya, masyarakat sipil
belum memiliki pengaruh dalam mendorong perubahan kebijakan, sedangkan
pengambil kebijakan kerap ditemui memiliki kesibukan dan pikiran jangka
pendek serta cenderung mencari posisi yang aman dan inkonsistensi.
�Analisa kebijakan ini berguna untuk menjembatani kelemahan ini,
katanya.
Pelatihan yang dilakukan selama 3 hari ini diantaranya berisi sesi
pengantar analisa kebijakan dan kebijakan kesehatan,� mengapa perlu
membuat analisa dan bagaimana membuat analisa kebijakan. Selain
mendapatkan pengarahan melalui sesi, para peserta dituntut untuk membuat
sebuah analisa kebijakan singkat sesuai dengan isu masing-masing yang
diusung terkait persoalan Napza. Keluaran dari pelatihan ini diantaranya
telah tersusun analisa kebijakan terkait urgensi penangganan Napza
jenis Amphetamin, restorasi� dan perbaikan akses layanan jarum dan alat
suntik steril serta pentingnya peranan masyarakat dalam meningkatkan
cakupan perawatan ketergantungan Napza. (RS)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar