Selasa, 06 Maret 2012

Perketat Pengawasan

SECARA  
News Analysis : Adnan M Si (Dosen Sosiologi STAIN SAS Babel)
Sosial remaja tidak terpisahkan dengan lingkungannya, baik lingkungan keluarga, lingkungan pergaulan, lingkungan sekolah dan masyarakat secara umum. Tidak jarang dan tidak sedikit kebiasaan buruk remaja seperti merokok, hingga minuman beralkohol dikenal sejak dalam lingkungan keluarga, maka kecenderungan anak melakukan hal sama juga besar. Hal itu terjadi karena lingkungan sosial yang pertama dikenal oleh manusia adalah lingkungan keluarga.

Tidak sedikit remaja yang memiliki kebiasaan buruk lahir dari keluarga yang memiliki kebiasaan baik, orang tua atau anggota keluarga lain tidak perokok, tidak mengkonsumsi alkohol, tidak menyalahgunakan napza dan kebiasaan buruk lainnya, demikian pula sebaliknya.  Di samping itu, kecenderungan pergaulan remaja ini lebih kental bila dibandingkan dengan pergaulan orang dewasa. Oleh karena itu, pengaruh pergaulan ini terhadap kebiasaan buruk remaja, termasuk kebiasaan merokok. Tidak sedikit orang merokok bermula dari diajak teman, solidaritas dengan teman, dan sebagainya. Bermula dari mencoba, kemudian menjadi terbiasa, dan pada puncaknya adalah menjadi pecandu.

Kebiasaan buruk ini juga dipengaruhi oleh lingkungan masyarakat secara luas. Dalam satu sisi lingkungan merupakan salah satu alat kontrol sosial yang bisa efektif, di sisi lain lingkungan juga merupakan sarana perdukung berkembangnya kebiasaan buruk siswa. Kontrol masyarakat yang lemah terhadap siswa ketika mereka berada di lingkungan masyarakat akan menambah peluang siswa melakukan kebiasaan buruk. Hal ini terjadi karena siswa merasa tidak ada masyarakat yang menyalahkan dan menghakimi kebiasaan buruk mereka.
Ini terjadi ketika masyarakat membiarkan dan tidak merasa memiliki tanggungjawab terhadap perbaikan perilaku siswa yang nota benenya bukan merupakan anak mereka.

Hal lain yang memberi pengaruh terhadap kebiasaan buruk pada siswa (merokok) adalah media massa. Sekarang, semua lapisan masyarakat dapat mengakses media massa baik cetak maupun elektronik dengan mudah setiap saat, demikian pula halnya dengan siswa, media massa dan siswa sekarang seakan tidak terpisahkan.

Secara medis, kita sudah mengetahui bahwa ada banyak dampak negatif bagi kesehatan yang ditimbulkan oleh rokok. Secara sosial, dampak negatif merokok bagi masa depan siswa akan sangat buruk bila dia terjerumus kepada penyalahgunaan alkohol dan napza. Karena penyalah gunaan alkohol dan napza cenderung membuat mereka menjadi anti sosial, dalam artian mereka bermusuhan dan memusuhi masyarakat secara umum, di samping itu mereka cenderung membuat masyarakat menjadi resah. Penyalahgunaan alkohol dan napza dapat merusak syaraf, sehingga sulit berpikir secara jernih.

Penanggulanngan terhadap berbagai permasalahan sosial tidak dapat dilakukan secara maksimal tanpa melibatkan berbagai pihak yang terkait. Demikian pula halnya dengan masalah siswa merokok. Penanganan tidak bisa tuntas jika hanya dilakukan oleh satu pihak, seperti hanya oleh pihak sekolah sendiri, hanya oleh keluarga, atau hanya oleh masyarakat. Penanganan harus menyentuh dan melibatkan semua pihak, baik siswa itu sendiri, sekolah, orang tua atau keluarga, masyarakat sekitar termasuk ormas, serta pemerintah, harus ada komunikasi yang baik dan terus-menerus antar elemen tersebut.

Kegagalan dalam penanganan permasalahan sosial yang selama ini terjadi adalah penanganan terhadap permasalahan sosial hanya dilakukan oleh satu pihak saja, tidak ada kerja sama antar berbagai pihak, sehingga permasalahan menjadi semakin sulit diselesaikan.

Orang tua atau keluarga memberikan pengawasan, pengayoman, dan pendidikan di rumah. Sekolah selain tugas kurikulum pokoknya, memberikan peluang dan kesempatan kepada siswa untuk berkreasi secara lebih luas, antara lain dengan kegiatan ekstra kurikuler, bila perlu mewajibkan siswa untuk mengikuti kegiatan ekstra kurikuler. Di samping itu memperketat pengawasan, dan meningkatkan pengayoman terhadap siswa, terutama ketika siswa berada di lingkungan sekolah.

Masyarakat dan ormas memberikan kontrol sosial terhadap siswa. Kontrol sosial dari berbagai pihak akan sangat berarti untuk mengatasi permasalahan ini. Sementara itu, pemerintah berperan dalam penetapan regulasi yang dapat mendukung dalam mengatasi permasalahan ini. Peran-peran tersebut akan lebih bermakna ketika komunikasi dan koordinasi antar berbagai pihak berjalan dengan baik.(gea)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar