Kamis, 29 Maret 2012

Stigma Negatif Penderita HIV/AIDS harus Dihilangkan

DENPASAR: Stigma negatif kepada pengidap HIV/AIDS masih kuat di masyarakat. Hal ini makin menyulitkan proses penyembuhan atau menyelamatkan mereka dari kematian.

Menurut Dr Harianto dari SMF Pusdokkes Mabes Polri, kondisi pengidap HIV/AIDS ibarat sudah jatuh tertimpa tangga. Selain harus melawan penyakit mematikan itu, mereka dan keluarganya harus menanggung sanksi sosial cukup berat seperti dikucilkan.

"Dimana-mana pengidap HIV/AIDS mengalami stigma negatif seperti itu. Ini harus segera diakhiri semua pihak harus mengambil peranan untuk menghapus stigma tersebut," kata Harianto di sela pelatihan training of trainer program pencegahan penanggulangan HIV/AIDS jajaran Polda Bali di Kuta, Selasa (27/3).

Ia mengatakan perlakuan atau diskriminasi terhadap keluarga pengidap HIV/AIDS baik saat meninggal maupun dalam perawatan sangat berlebihan. Seolah-olah penyakit mematikan tersebut bisa ditularkan dengan mudah.

Padahal, virus tersebut tidak bisa ditularkan ke orang lain hanya karena salaman, berciuman pipi, bersenggolan atau aktivitas lainnya. "Paling banyak virus ini menular lewat jarum suntik bergantian maupun hubungan seks tidak aman seperti berganti-ganti pasangan," jelasnya.

Akibat stigma negatif, lanjut dia, tidak hanya melemahkan semangat hidup pengidap HIV/AIDS namun juga keluarganya. Mereka harus menanggung malu apalagi jika kemudian pecandu berat obat terlarang seperti narkoba.

Ia menyatakan jika stigma negatif itu terus berkembang hal itu akan membuat jiwa para pendeita HIV/AIDS. Kondisi ini akan makin menyulitkan upaya untuk membantu mereka mengatasi masalah yang dihadapi. (OL/OL-04)

Sumber: http://www.mediaindonesia.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar